Your Mind Matters
Penulis :
Penerbit : Perkantas Nasional
Kategori : Pembinaan - Formasi Pengajaran
ISBN-10 : 979-25-8286-X
ISBN-13 : -
Terbit : 2010
Halaman : 62 hlm.
Dimensi : 14 x 21 cm
 
Harga Normal : Rp 25.000, 00
Anggota Katalis : Rp 17.500, 00

Ada kelompok Kristen yang mendiskreditkan intelek, ada juga yang menjunjung tinggi intelek. Kelompok pertama membatasi peran intelek hanya dalam perkara sains.Dalamhal rohani mereka lebih mementingkan pengalaman daripada pemahaman doktrin. Memainkan peran intelek berarti menggeser peran Roh Kudus. Bagi kelompok kedua akal budi adalah segalanya. Mereka percaya bahwa akal budi dapat menjawab segala sesuatu termasuk di bidang rohani. Mereka tidak memberi tempat pada peran Roh Kudus karena akal menjadi penentu kebenaran. Akibatnya, mereka menolak segala sesuatu yang tidak masuk akal.

Kehadiran kedua ekstrem ini bisa membingungkan umat Kristen dan melahirkan pertanyaan-pertanyaan kritis. Apakah iman adalah sesuatu yang sama sekali tidak masuk akal? Apakah akal sehat sama sekali tidak berperan dalam hal kerohanian dan pelayanan Kristen? Apakah pekabaran Injil tidak butuh argumentasi? Apakah peran Roh Kudus mengganti peran akal budi? Dan banyak lagi pertanyaan lain yang berkenaan dengan peranan akal budi dalam kehidupan Kristen.

Dalam buku ini, John Stott menjelaskan tentang peranan akal budi dalam kehidupan Kristen dan bagaimana penerapannya dalam aspek-aspek praktis kehidupan Kristen. Semoga buku ini mendorong umat Kristen untuk memiliki kehidupan yang bukan hanya penuh semangat, tetapi juga penuh pengertian.

Kata Pengantar

  1. Semangat Saja Tak Cukup
  2. Mengapa Menggunakan Pikiran
  3. Akal Budi dalam Kehidupan Kristen
  4. Bertindak Berdasarkan Pengetahuan

Catatan Akhir

JOHN STOTT lahir di London pada tahun 1921, dari pasangan Tuan Arnold dan Nyonya Stott. Dia bersekolah di Rugby School, di sana dia menjadi anak yang menonjol, lalu melanjutkan ke Trinity College. Cambridge. Di Trinity, dia meraih peringkat pertama untuk dua mata kuliah: Bahasa Perancis dan Teologi. Dia pun terpilih untuk mendapatkan beasiswa studi lanjutan.

John Stott mengajar kaum pendeta di Ridley Hall, Cambridge. Dia mendapat gelar kehormatan Lambeth di Jurusan Teologi pada tahun 1983 dan memperoleh gelar doktor dari sekolah-sekolah di Amerika, Inggris, dan Kanada.

-

-

Media Terkait:

-

-

Komentar dan Kutipan Favorit Anda:
Temukan kami di: