Dalam enam tahun terakhir, edisi kedua Kitab Suci Injil terjemahan 1912 sudah dipakai secara luas di beberapa tempat di Indonesia. Dari pemakaiannya, muncul beberapa saran atau masukan berharga, sehingga dirasa perlu untuk dilakukan sedikit penyempurnaan. Secara umum, edisi ketiga Kitab Suci Injil ini tidak jauh berbeda dari edisi kedua. Beberapa contoh penyempurnaan yang dilakukan:

1. Judul-judul kitab disederhanakan, misalnya Surat kepada Jemaah di Rum menjadi Surat Rum.
2. Beberapa catatan kaki ditambahkan sebagai penjelasan, misalnya penjelasan mengenai satuan mata uang seperti dinar, dirham, mina, talenta, ataupun ukuran panjang seperti hasta, stadia, dsb.
3. Beberapa istilah diganti dengan yang lebih umum, seperti misalnya tatkala menjadi ketika, niscaya menjadi maka tentunya, tersurat menjadi tertulis, barangsiapa menjadi siapa, dsb.
4. Struktur bahasa disederhanakan, misalnya hendaklah kamu berjaga-jaga menjadi berjaga-jagalah.
5. Beberapa kesalahan teknis diperbaiki seperti misalnya kesalahan penulisan atau tanda baca.
6. Ada juga sedikit penyempurnaan dari segi teologis dan tafsiran.

Kali ini, Kitab Suci Injil edisi ketiga dicetak untuk pertama kalinya tanpa kehadiran teks Yunani. Penerbitan perdana ini tampil dalam dua pilihan bentuk demi memenuhi kebutuhan sebagian para pengguna di beberapa tempat. Bentuk ke-1 tampil dengan ukuran huruf yang lebih besar, dan bentuk ke-2 tampil dalam bentuk ukuran saku. Sementara itu, kamus kecil pada bagian akhir Kitab Suci Injil ini tetap sama dengan edisi ketiga yang dilengkapi bahasa Yunani, memuat lebih banyak istilah dibandingkan dengan edisi sebelumnya, yaitu edisi kedua.

Akhir kata, semoga Kitab Suci Injil ini mendatangkan berkah bagi Anda para pembaca, dan semoga Sabda Allah yang abadi ini tinggal dengan limpahnya di dalam diri Anda hingga akhir zaman. Amin.

-

-

-